KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Ilustrasi
JEMBER, KOMPAS.com -- Petani tembakau bahan cerutu Besuki Naa Oogst berharap perhatian pemerintah. Mereka butuh bantuan untuk perbaikan gudang pengasapan daun tembakau.
Selama proses pengeringan daun tembakau musim tanam 2011, sebanyak 22 gudang pengeringan musnah dilalap api beserta tembakau isinya. Pengeringan dilakukan untuk memperoleh hasil produksi sesuai dengan permintaan pasar.
Kerusakan gudang terjadi lagi akibat puting beliung yang merubuhkan 48 gudang pada Januari 2012. "Ini sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan produksi daun tembakau bahan cerutu," kata Bendahara Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jember Abdul Kadir kepada Komisi B DPRD Jember, Rabu (29/2/2012) di Jember, Jawa Timur.
Jika dibiarkan tanpa bantuan apa-apa, menurut Kadir, kian lama produksi tembakau bahan cerutu kian berkurang karena keterbatasan sarana untuk pengeringan.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Naa Oogst Jember H Abdul Halim Hamam menambahkan, setiap musim tembakau selalu ada gudang pengeringan ludes dilalap api bersama isinya. Pada tahun 2010, gudang pengeringan yang terbakar sebanyak 25 unit dan dibangun kembali oleh pemiliknya sebanyak 11 unit.
Anggota Komisi B DPRD Jember H Karimullah mengatakan, petani harus diberdayakan sehingga perlu dapat bantuan. Penguatan kelembagaan petani harus dilakukan. "Mereka perlu perhatian dan bisa dibantu dari dana alokasi cukai," ujar Karimullah.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.